Puisi untuk sang kekasih
malam sudah begitu larut
hingga matapun tak tahan dalam sayup
kau yang lalah tersandar di kursi
cepatlah kau beralih dalam tempatmu
ku selalu menjagamu dalam mimpi dan bayang indahmu
di sini ku bercerita
tuk sekedar membuatmu terlelap dalam tidur
agar terjaga dari bagun yang tak di sengaja
bila kau bermimpi
lekaslah kembali ke dalam taman bunga
seperti yang kau impikan kemarin
tentang kita berdua penuh canda cinta
di mimpimu ku hadirkan sebuah keindahan
cinta yang akan selalu ku berikan padamu
ku ucap dalam kenyataan ini
malam sudah berganti pagi
hanya gelap yang masih menjadi kenyataan pagi ini
yang di temani purnama yang indah dengan cahayanya
selamat tidur sahabat terkasihku
hingga matapun tak tahan dalam sayup
kau yang lalah tersandar di kursi
cepatlah kau beralih dalam tempatmu
ku selalu menjagamu dalam mimpi dan bayang indahmu
di sini ku bercerita
tuk sekedar membuatmu terlelap dalam tidur
agar terjaga dari bagun yang tak di sengaja
bila kau bermimpi
lekaslah kembali ke dalam taman bunga
seperti yang kau impikan kemarin
tentang kita berdua penuh canda cinta
di mimpimu ku hadirkan sebuah keindahan
cinta yang akan selalu ku berikan padamu
ku ucap dalam kenyataan ini
malam sudah berganti pagi
hanya gelap yang masih menjadi kenyataan pagi ini
yang di temani purnama yang indah dengan cahayanya
selamat tidur sahabat terkasihku
Selamat Tidur Sayang
Sinar mata itu masih seperti duluMemancarkan cahaya bintang berpijar
Sorot mata yang sma terpancar pada buah hatiku
Tak redup walau lelah rasakan getirnya hidup
Senyum rembulan itu masih tersungging dibibirnya
Walau kutahu terkadang maknanya letih… terkadang bias…
Tuk tutupi semua rasa dan degup cemas didadanya
Tuk hentikan aliran air yang menetes di sudut matanya
Tanganya masih selembut kasihnya. . . .
Tangan yang membelai halus ketika amarah hendak meluah
Tangan yang hangat menggenggam ketika hatiku dingin membeku
Tangan yang mesra menyapa ketika kudiam membisu
Trimakasih cinta. . . .
Telah kau hadiahkan untukku mahluk-mahluk mungil yang indah
Telah kau berikan seluruh hidupmu untuku dan buah hatiku
Telah kau goreskan keindahan yang tak kumengerti dijiwaku
Malam ini . . .ingin kucurahkan rasa. .
Ingin kutumpahkan kerinduanku , hilangkan keegoanku
Menatapmu penuh seluruh, Menyelami indahnya jiwamu
Mengecup keningmu, menyelimutimu dan . . . “selamat tidur sayang”
Selamat Tidur, Sayang
Angin ini, yang membawa pesan malam-mu.Menari-nari menggelitik-ku,
Bersiul-siul menidurkanku,
Memberi satu pesan tersirat di antara ribuan hembusannya.
Tanah basah ini, yang membawa pesan malam-mu
Merayap naik ke tubuhku,
Hidupkan kematian menjadi vegetasi,
Memberi satu pesan tersirat di antara jutaan kebangkitannya.
Cahaya bintang di langit, dengarkan permintaanku.
Terangi malam yang redup,
Menghangatkan malam yang dingin,
Satu permintaan yang selalu kuucapkan pada-nya, dewi malam.
Matikan aku dalam kegelapanmu
Selamat malam, sayang
Semoga esok matahari tak terbenam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar